Lila

lembar ini awalnya kosong

kekosongan itu hampir sama seperti isi hari-hari di minggu lalu

kekosongan itu membuat jalan-jalan ditutupi kabut

membuat jalan tak nampak

membuat kabur

membuat linglung

membuat ....

dan ....

ya ....

entah di mana lampu penerangan ditancap

entah di persimpangan berikutnya

entah di sisi jalan satunya

entah di tempat yang lebih jauh dari tempat aku bungkam

entah di mana

barangkali di dekat matahari

sumbu yang tidak bisa aku cabut


akhirnya aku merelakan kenyataannya bahwa matahari tidak bisa aku sentuh

aku harus menjadi semesta, bukan mengikuti kemauan matahari seperti bulan

ini hari bukan satu-satunya apocalypse

barangkali nanti ada lagi

nanti ... tapi entah

tapi ... tidak

tidak ada yang mengucap semoga.


Surakarta, 19 Juli 2022

Alhas


Komentar