Ngantuk
kota yang ngantuk mengingatkan pada khusuk
pada daun gugur sebelum benar-benar umur
sebelum benar-benar kering
sebelum benar-benar keriput
memberi tanda pada usia
sebelum melengkung benar tulang punggung
tapi Tuhan yang cinta
mengutus Izrail menghubunginya
panggilan masuk wajib diangkat secara ridla
kehilangan seperti perahu
yang nambat pada pencinta
cinta mengajarkan keberanian
mengusap debu dengan telapak yang tidak sempat takut gupak
kota yang sesekali menguap dan mengusap
matanya bertanya
akan seperti apa hidup tanpa cinta
selamat jalan, Sayang
sampai bertemu di lain ruang
Surakarta, 09 Agustus 2022
/M.A.S.
Komentar
Posting Komentar