Taman Lanjut Usai
di taman lansai kita berhadapan
diiring pemuda-pemudi yang yang-yangan
di dalam gelap ada hangat
di dalam sepi ada cipika-cipiki
di dalam bising knalpot yang sesekali lewat terdapat
kekalahan yang menolak darurat
dan bisik sepasang merpati tidak sampai
karena angin menutup pintu
meraba daun telingamu
di taman lansai kita bicara
tentang jiwa lemah generasi
diseruduk majas perbandingan
mereka pasien sekaligus dokter yang gampang mendiagnosa
mereka butuh cinta tapi cinta kadung kecewa
mereka rindu tapi malu jadi mula
mereka ingin tapi hanya di batas iya
mereka mengeluh tapi tanpa tapi
di taman lansai kita bertanya
sudah berapa hidup yang sia-sia
sudah berapa kali kita mati
ditertawai diri sendiri
air mata adalah bahasa pertama anak-anak sebelum kata mmmak
kenapa air mata
air mata tidak mengandung usia
di taman lansai kita
menyaksikan cinta pecah di jalan raya
di gedung-gedung
di tempat-tempat yang tidak mengijinkan orang kalah bernaung
di ruang-ruang yang tidak menghendaki riang meraung
dan kelas hanya berisi pertanyaan menurut siapa
dan papan tulis sepi dimainkan laba-laba
dan jendela terkunci
ini kenyataan atau ilusi
di taman lansai
kita usia menolak usai
Jebres, 02 Agustus 2022
/M.A.S.
Komentar
Posting Komentar