Seperti Sisifus, Ayo Menggelinding Bersama Batu!




Seperti Sisifus, ayo menggelinding bersama batu!

Terlepas dari maksudnya sebagai olokan terhadap kutukan—yang oleh karenanya—para dewa atau itu hanya metode eskapis belaka. Jika membayangkan Sisifus bahagia dengan pekerjaan mendorong batu, ia boleh jadi hadir dalam fantasiku sebagai anak kecil yang bermain batu di seputaran api. Ia dengan mainan barunya, si batu berbentuk bola sempurna yang demikian sempurna bulatnya, dapat meluncur dengan gemilang. Sisifus—si anak petualang—senang mendorongnya ke atas, tak lain karena ia ingin meluncur bersama batunya. Berkali-kali, berulang-ulang. Sebab bahagia, tak ada yang bisa mengutuknya. Batu meluncur, kutukan gugur.


Komentar