BAHASA LAPAR
dua ekor tikus berdandan geprek—tergolek di jalanan
yang basah sisa hujan semalam yang semalaman
tanpa bunga tabur, tanpa air mata—berjalan seperti biasa
sibuk tanpa makna
dan pada pukul berapa aku lupa, kau bertanya
kenapa manusia mampu tega?
pukul satu siang jalanan belum kering
perut kosong orang-orang berbunyi nyaring
warung-warung makan dipenuhi orang
mereka memesan hidup dalam antrean panjang
maaf, silakan menunggu sebentar
juru catat memberi kabar
kompor hanya satu
sekali lagi, maaf menunggu
bunyi nyaring perut orang berpindah ke perut saya
ternyata lapar menular juga
saya memesan orak-arik tanpa bicara
hanya anggukan kepala pada mas-mas burjo yang senantiasa bersahaja
sedikit bicara banyak tertawa
hiiihaaa
bahasa lapar gampang diterka
tanpa harus membuka
kamus bahasa
sayang, hampir semua kita lupa
Surakarta, 07 November 2022
/M.A.S.
Komentar
Posting Komentar