Catatan yang Tersimpan
Beberapa
waktu lalu aku menamatkan buku Seni
Beberes ala Jepang yang ditulis Marie Kondo. Singkat cerita, setelah tamat
membaca, aku langsung mengeksekusi barang-barangku—tentu yang ada di kos.
Selain
membuang, kunci utama metode yang diusung Marie adalah soal penataan barang
berdasarkan kategori. Sebelum tahu soal metode Marie tentang penataan
berdasarkan kategori, tenyata sedikit-sedikit—bahkan mungkin hampir
keseluruhan—penataan barang-barangku sendiri sudah tertata berdasarkan
kategori. Yang menjadi masalah sebenarnya bukan penataannya, tetapi
kuantitasnya. Barang-barangku terbilang masih terlalu banyak.
Sesuai
judulnya, aku tidak akan membahas barang-barang lain selain catatan.
Setelah
memilah baju, lalu buku, urutan selanjutnya adalah memilah kertas. Tidak sulit
sama sekali memilah mana yang akan dibuang dan mana yang akan disimpan. Bahkan
setelah selesai memilah, aku mendapatkan satu kantong plastik besar berisi
kertas yang siap dibuang. Kuantarkan kertas-kertas itu ke pengepul rongsok dan
ternyata beratnya menyentuh lima kilogram. Sebelum mengantarkannya, tidak lupa
aku mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih atas memori yang pernah
dibangun bersama.
Sekarang
saatnya menyimpan. Berkas-berkas penting yang mau tidak mau harus disimpan, aku
simpan sesuai kategori masing-masing. Beberapa catatan kecil di buku kecil,
biasanya disebut notes, aku simpan
terpisah dari berkas-berkas penting yang harus disimpan. Hasil akhir dari
pemilahan kertas yang tidak menyita waktu terlalu banyak itu adalah aku
berhasil menyimpan kertas hanya setengah kardus aqua, dari yang awal mulanya
ada dua kardus.
Yang
ingin aku bicarakan adalah soal catatan kecil itu. Dalam catatan-catatan yang
nyempil itu, aku lebih banyak menemukan catatan lama. Catatan baru yang aku
temukan hanya kumpulan ringkasan bacaan, judul referensi bacaan, dan kerangka
tulisan untuk menulis tugas akhir.
Catatan
baru itu berakhir pergi bersama kertas-kertas seberat lima kilogram lainnya.
Aku merasa tidak membutuhkan lagi dan catatan-catatan itu tidak membangkitkan
kebahagiaan[1]
dalam diriku. Berbeda dengan catatan lama yang aku temukan di notes kecil, oleh-oleh ketika mengikuti seminar prodi. Misalnya, corat-coret ucapan pernikahan untuk guru bimbel
pelajaran sosiologi dan sejarah ketika SMA, begini bunyinya,
Untuk pengantin baru,
Setelah sekian tahun menekuni
sosiologi, mungkin setelah pernikahan ini, Ibu akan menyesuaikan sikap dan juga
tindakan Ibu dalam kehidupan sehari-hari, yang kata orang adalah hidup baru,
maksudnya sebagai istri. Ihiy!
Dan setelah sekian tahun juga
menekuni sejarah, pada akhirnya saya bisa mengucapkan, “Selamat mengukir sejarah
baru Ibu!” Yang mungkin Ibu akan juga menerapkan pemikiran filsafat dari para
filsof untuk menikmati hari-hari dalam sejarah baru di rezim Jokowi ini.
Dan mungkin ibu juga akan mengingat
bahwa Aristoteles mengungkapkan ada bentuk dan substansi ketika Ibu membuat
kopi di pagi hari untuk suami.
Saya terlalu bertele-tele, maaf,
Ibu.
Tapi, saya akan mengungkapkan
ungkapan klasik yang diucapkan orang-orang ketika mereka hadir di pernikahan
seseorang: Selamat atas pernikahannya! Pernikahan adalah hal yang sakral,
begitu kata orang-orang ‘kan ya, Bu?
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah,
dan selalu berada di jalan-Nya. Dengan melaksanakan sunnah Nabi, semoga berkah
dan senantiasa istiqomah. Dan ....
Selamat Beranak-cucu, Bu H****!!
Selain
itu, ada pula corat-coret puisi yang sampai saat ini tidak aku selesaikan, tapi salah
satu baitnya berbunyi demikian,
Saya kira kamu merpati sungguhan
Ternyata itu cuma ungkapan
Kamu tetap manusia,
Yang saya kira, jatuh lagi di
lubang yang sama
Sengaja puisi ini tertulis saya
Karena ‘aku’ terlalu akrab untuk
kita yang terlanjur asing
Setelah
aku ingat-ingat, aku tidak ingat pernah menulis puisi itu. Yang aku ingat dari buku
notes itu ketika memilah adalah hanya
karena notes itu berisi rangkuman
singkat perbab yang aku tulis ketika membaca buku Dunia Shopie. Misalnya begini,
13. Zeno (Syprus – Athena)
-Kaum stoik
-Marcus Aurelius
-Cicero (Humanisme)
-Seneca
-Ketenangan stoik
33. Descrates
-Bapak filsafat modern
-Diskursus tentang metode
-Bapak geometri analitis
-“Matematika dapat memberi kita
lebih banyak kepastian daripada bukti dari indra-indra kita”
-“Cortigo, Ergosum”, aku berpikir
karna itu aku ada.
-Seorang dualis
-Abad 18: Empirisme Inggris
(seluruh pengetahuan berasal dari indra: Lake, Berkeley, Hume) dan rasionalis
Eropa (seluruh pengetahuan berasal dari dalam pikiran: descrates, Spinoza,
Leibniz).
48. Charles Darwin
-Ahli bio dan ilmuwan alam
-Shrewsbury
-Berlayar meneliti pantai selatan
di Assel. Berlayar selama 2 tahun naik kapal AL HMS Beagle, 27 Desember 1831
dari Plymouth ke Assel. Kembali Oktober 1836.
-Rencana berlayar 2 tahun, molor
jadi 5 tahun, dan berubah jadi berlayar mengelilingi dunia.
-Penyelidikan berulang kali di
Galapagos.
-The Origin of Species: 1) evolusi
bio, 2) seleksi alam.
Catatan
lain yang aku temukan adalah tanda-tangan Pak Soesilo, oleh-oleh perjalanan
dari Blora. Juga, rencana menabung perhari. Soal cara menabung berdasarkan
nominal tertentu perhari aku dapatkan dari media sosial. Seperti biasa, hanya
berhasil di hari-hari awal, sampai pertengahan mandek dan berakhir tidak
memenuhi target. Ada juga catatan yang berisi daftar barang—khususnya baju—yang
harus dibawa dari rumah ke kos. Maklum waktu itu masih anak kos baru. Begini,
1. Rukuh
2. Baju
abu
3. Baju
biru
4. Celana
Smansa
5. Jaket
loreng-loreng
6. Baju
putih loreng atas
7. Palma
8. Rok
birdong
9. Rok
birmud
10. Baju item
11. Baju Stialan
12. Baju putih kebanggaan
Setelah
selesai membaca semua catatan. Aku menyadari, sekarang aku tidak pernah lagi mencatat.
Terakhir aku mencatat sudah beberapa bulan yang lalu. Karena serba digital, catatan
masak mingguan yang biasa kulakukan sekarang beralih di gawai, tidak lagi di
kertas. Tempelan-tempelan sticky notes
di kamarku sudah tidak ada lagi. Dan, buku tulis, kertas binder dan hvsku
menganggur.
Surakarta, 20-21
Desember 2022
Alhas
[1] Metode KonMari menjelaskan bahwa
dalam memilah barang, simpanlah barang yang membangkitkan kebahagiaan dan
singkirkan barang yang tidak membangkitkan kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar