SELAMAT MALAM
Kegagalan adalah kegagalan. Ke mana hilang sebuah
senyuman. Senyuman yang—kalau kata Rendra—suatu sikap, bukan kedok atau
sandiwara.
Kegagalan adalah kegagalan. Kesedihan dan kemarahan
hanya jalan menikmatinya. Ke mana kau buang seribu senyum yang menggenapi bibir
merah muda.
Kegagalan adalah kegagalan. Diantar-di antara
ketidakterimaan ternyata. Sudut-sudut kota penuh orang-orang yang masih mampu
tertawa. Melepas matahari yang dibenamkan hujan seharian.
Kegagalan adalah kegagalan. Apakah beda antara air
mata yang disebabkan luka-duka dengan yang bersumber dari suka cita. Kau yang
kebut-kebutan di jalanan mengejar apa. Siapa sebenarnya yang kau buntuti
sehingga kepalamu terbenam di alam pembuangan.
Kegagalan adalah kegagalan. Kenapa sibuk
menyembunyikan. Ketakutan atau ketidakberanian. Dan perjalanan itu benama
kupu-kupu, katamu. Dan rahasia itu bernama kupu-kupu juga. Hinggap di jendela,
di matamu yang sulit membuka.
Kegagalan adalah kegagalan. Kenapa tidak kita
nikmati kesakitan pada tubuh kita yang bangsa. Kenapa kita lari ke kejauhan dan
pulang sebagai tamu tanpa undangan.
Kegagalan adalah kegagalan. Negara bukan perusahaan
milik swasta atau perseroan yang membatasi obrolan mesra antara kami dengan anda.
Kata anda setiap keputusan selalu bermuara pada saling menguntungkan. Tetapi
yang kami terima hanya residu. Ampas kelapa yang diam-diam anda curi santannya.
Kegagalan adalah kegagalan. Selamat malam.
Surakarta,
27 Desember 2022
/M.A.S.
Komentar
Posting Komentar