Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

SELAMAT TINGGAL

            Sejak hujan turun dengan derasnya. Kemudian rampung tiba-tiba setelahnya. Maratus tidak lagi menetap di rumah yang sebelumnya ia tempati. Ia telah pindah dan kini menetap di dada dua lelaki yang berlokasi di kaki bukit kapur dengan sungai-sungai yang kering dan bukit-bukit yang tampak menguning pada kemarau. Maratus memutuskan menetap di sana. Menjalani kehidupan seperti manusia pada umumnya di sana. Kadang menjadi buruh buang benang, kadang menjadi tenaga lipat baju di usaha konveksi tetangga, atau mengikuti doa bersama ketika ada tetangga yang mati.             Maratus senang dan menikmati. Hari-hari yang basah perlahan mengering. Sungai-sungai yang kering mulai mengalir. Upah yang tidak seberapa selalu cukup untuk hidup. Kecuali menuruti keinginan yang tidak pernah habis. Kecuali menuruti kemenangan dalam perlombaan yang tidak tahu kapan selesainya.             Maratus tinggal bertiga dan hanya dirinya yang berjenis manusia. Sisanya adalah dua kucing liar desa yang

Postingan Terbaru

TANYA

Lampu Merah: Berhenti!

Kereta Lodaya

KILAS KLISE

SEMANGKUK SOTO HANGAT DI WONOGIRI KOTA

MIMPI

PADA AKHIRNYA IKAN-IKAN

Harap

KEBOTAKAN DINI